Jemmy berasal dari keluarga yang tidak mengenal Tuhan. Ayahnya
adalah seorang pengusaha sukses di Medan yang kemudian jatuh miskin karena
ditipu karyawannya sendiri. Saat itu Jemmy masih duduk di bangku kelas dua
sekolah dasar. Kondisi ekonomi yang sulit membuat ayah Jemmy membawa seluruh
keluarganya ke Jakarta. Di sana mereka tinggal di sebuah garasi
milik teman ayah Jemmy.
Selama bertahun-tahun
hutang melilit keluarga Jemmy. Tinggal di sebuah garasi menjadi suatu
pengalaman pahit yang tak terlupakan bagi Jemmy. Bahkan Jemmy sendiri pun harus
bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Namun kesulitan yang harus Jemmy
hadapi di dalam keluarganya tidak membuatnya menjadi mundur, melainkan membuat
Jemmy mempunyai satu tekad untuk keluar dari masalah ekonomi itu.
Pada tahun 1984 Jemmy
menikah dengan Ninawati. Setelah 10 tahun, kerja keras Jemmy dan Ninawati
terbayar. Usaha Chic's Music yang mereka rintis mulai berkembang.
Bertahun-tahun Jemmy berjuang untuk lepas dari lingkaran kemiskinan. Saat usaha
mulai berkembang, sebuah kerusuhan mengancam usahanya.
Sabtu, 27 Juli 1996
Ketakutan melanda
kota Jakarta. Konflik kekuasaan terhadap dua kubu politik pecah.
Korban pun berjatuhan. Tak sedikit dari mereka adalah warga sipil. Jemmy Suhadi
adalah salah satu di antaranya.
Beberapa hari
sebelummya Jemmy memang sudah mendengar akan ada penyerangan ke kantor PDI,
kantor yang hanya berjarak 1 km dari toko alat musik Jemmy. Tapi Jemmy hanya
menanggapinya dengan biasa karena ia tidak menyangka kalau keadaannya akan
separah itu karena memang belum pernah terjadi kerusuhan apalagi
sampai terjadi peristiwa pembakaran.
Pada saat itu toko
Jemmy sedang mendapat order yang banyak karena sebagaimana lazimnya setiap
tahun, menjelang tanggal 17 Agustus, pembeli di toko Jemmy pasti sangat ramai
dikunjungi orang. Biasanya mereka membutuhkan alat band maupun sound
systemyang akan dipakai di perayaan-perayaan 17-an. Waktu itu Jemmy juga
mendapat order yang besar sehingga pada waktu kejadian, Jemmy sedang
mengumpulkan barang-barang yang akan ia kirim ke pembelinya.
Pukul 1 siang Jemmy
sudah mulai menyuruh sebagian karyawannya pulang terutama wanita sampai tinggal
sembilan orang yang masih bekerja di toko itu. Pukul 5 sore, massa mulai
berpencar. Mereka mulai bergerak ke arah pertokoan. Dengan membabi buta mereka
mulai merusak beberapa bangunan. Karyawan Jemmy pun mulai panik. Ditambah lagi
keadaan yang gelap gulita karena lampu sudah mati sejak pukul 4 sore. Massa
sudah sangat banyak dan bergerak semakin dekat ke toko Jemmy. Dengan cepat
Jemmy menyuruh karyawannya untuk menutup pintu besi tokonya dan segera mencari
tempat perlindungan. Ruko di sebelah toko Jemmy pun sudah dijarah. Keadaan
sudah semakin gawat.
Jam 5 sore massa
sudah membakar toko di ujung jalan, sederetan dengan toko Jemmy. Pada waktu itu
Jemmy dan seluruh karyawannya sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Dengan
penuh ketakutan dan kepanikan, Jemmy bersembunyi di dalam ruko yang gelap total
karena lampu yang sudah padam. Mereka hanya dapat mendengar teriakan massa yang
histeris, "Bakar!! Bakar!! Bunuh!! Bongkar!!". Teriakan-teriakan itu
semakin membuat Jemmy dan seluruh karyawannya ketakutan. Stress pun melanda
mereka karena mereka sudah tidak tahu lagi apa yang seharusnya mereka perbuat.
Amukan massa di depan
toko Jemmy pun terdengar semakin tidak terkendali. Malam kian mencekam saat
massa mulai menerobos masuk ke dalam toko. Hati Jemmy tergerak untuk berdoa.
"Saya hanya
minta satu hal kepada Tuhan, Jangan sampai satu pun di antara kami yang
mati."
Tiba-tiba Jemmy
seperti mendapatkan suatu hikmat. Dengan segera ia meminta seluruh karyawannya
untuk naik ke atap dan berusaha untuk keluar dari plafon. Tepat pada saatnya
mereka semua dapat keluar dari toko tanpa kekurangan sesuatu apapun karena
kira-kira pada pukul 8 malam, toko Jemmy sdah dijebol, habis dijarah dan
dibakar orang.
Sabtu kelabu, 27 Juli
1996, usaha dan seluruh impian Jemmy habis dijarah dan dibakar massa. Yang
tersisa hanyalah hutang, kesedihan dan trauma yang mendalam. Akankah pengalaman
pahitnya di masa kecil akan kembali terulang?
Bangkit Dari
Keterpurukan
Secara jujur Jemmy
mengakui kalau ia tidak dapat menerima keadaan itu. Selama tujuh tahun Jemmy
merintis usaha dari nol, dan hanya dalam satu malam semuanya habis lenyap
begitu saja. Jemmy mengalami kerugian kurang lebih 1 milyar akibat kerusuhan itu.
Sekalipun ia harus menjual seluruh harta miliknya, tidak akan cukup untuk
melunasi hutangnya. Jemmy benar-benar tidak percaya dengan kejadian yang
menimpanya saat itu. Ia tidak dapat mempercayai bahwa hal itu dapat terjadi
atas hidupnya.
Selama satu bulan
sesudah peristiwa itu, Jemmy terlihat seperti orang yang bingung. Tidak banyak
bicara dan sepertinya untuk berdoa pun Jemmy sudah tidak mampu lagi. Jemmy
benar-benar sudah kehilangan semangat hidupnya. Tapi Jemmy patut bersyukur
karena memiliki istri yang luar biasa. Ninawati senantiasa menguatkan Jemmy dan
tak pernah berhenti berdoa untuknya. Sampai pada suatu hari Jemmy menerima satu
firman Tuhan dari1 Petrus 1:6-7 yang menyadarkan Jemmy bahwa
dirinya begitu berharga di mata Tuhan. Karena kalau Tuhan tidak sayang
kepadanya, ia pasti akan mati terbakar juga pada saatkerusuhan itu.
Hal itulah yang membuat Jemmy bangkit kembali.
Setelah berdoa, Tuhan
memberikan kekuatan kepada Jemmy dan Jemmy benar-benar merasakan penyertaan
Tuhan saat ia menemui para suppliernya. Dengan terus terang Jemmy mengatakan
kalau dirinya saat ini terlibat hutang yang sangat besar. Namun apa yang Jemmy
takutkan ternyata tidak terjadi. Para suppliernya tidak menuntutnya untuk
segera melunasi hutangnya namun justru membuka tangan dan berniat membantu
Jemmy untuk kembali bangkit di dalam usahanya. Jemmy sangat yakin dan percaya
semua ini hanya karena perkenanan Tuhan di dalam hidupnya.
Hal yang luar biasa
pun terjadi. Hanya dalam waktu empat bulan, Jemmy telah mempunyai tempat usaha
yang baru. Toko musik baru yang jauh lebih besar, lebih mewah dan isinya lebih
lengkap daripada sebelum kejadian. Hutang Jemmy yang nilainya sekitar 500 juta
pun dapat dilunasinya dalam waktu kurang dari tiga tahun. Peristiwa kerusuhan itu
ternyata bukanlah menjadi akhir dari Chic's Music, melainkan menjadi titik awal
usaha Jemmy yang semakin berkembang lebih maju lagi.
"Hal yang Tuhan
ajarkan kepada saya adalah apa yang tidak mungkin bagi manusia, tapi bagi DIA
tidak ada yang mustahil. Tuhan mengubahkan yang tadinya tidak bisa menjadi
bisa. Saya jauh lebih dekat dengan Tuhan dan merasakan kalau saya ini begitu
disayang oleh DIA. Kebaikan Tuhan itu luar biasa, tidak pernah melupakan saya.
Saya benar-benar merasakan luar biasanya penyertaan DIA di dalam hidup
saya," ujar Jemmy menutup kesaksiannya.
Sumber Kesaksian :
Jemmy Suhadi
copas : jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar