1.
MEMPELAI
2.
RAJA
3.
TENTARA
/ PRAJURIT
4.
PEKERJA / PENUAI
5.
IMAM
6.
PILAR / SOKOGURU
Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya;passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi duniasesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya;passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi duniasesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26
1.
MEMPELAI
"Sebab
seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah
Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya
seorang mempelaimelihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan
girang hati atasmu." - Yesaya 62:5
"Tiap-tiap
kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan
sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas
bulan, sebabseluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian:
enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak
kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan." - Ester 2:12
"Maka
Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan
lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak
dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas
kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." - Ester
2:17
"Jikalau
hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja
mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba ... " - Ester 5:8a
"Jikalau baik
pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja, dan hal
ini kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba,
maka hendaklah ... " - Ester 8:5a
Definisi
Singkat
Panggilan
Mempelai adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi
Mempelai atau Kekasih dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia dituntut mampu
memikat hati Tuhan dan memperoleh perkenanan Tuhan dengan kekudusan dan
keindahan yang bahkan bisa ditampilkan di atas panggung dunia.
Tokoh
Dalam Sejarah Alkitab
Ratu
Ester, Maria - Saudari dari Marta dan Lazarus, Rasul Yohanes, Gereja - Umat
Tuhan secara korporat.
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Mempelai adalah seorang yang mengejar hati Tuhan dengan kekudusan,
menantikan kehendak dan keputusan dengan setia, memperlakukan Tuhan dengan
keintiman yang penuh keindahan, romansa, afeksi dan gairah. Seorang Mempelai
memiliki kesukaan untuk diam di bawah kaki Tuhan dan piawai dalam melayani sisi
keallahan Tuhan Yesus, sementara Pekerja piawai dalam melayani sisi kemanusiaan
Tuhan Yesus. Dalam hal kekudusan dan hidup kudus, seorang Mempelai dikenal
tidak berkompromi. Hal ini berbeda dengan seorang Raja yang karena
kebijaksanaan dan kayanya pertimbangan dalam dirinya sehingga terkesan lebih
berkompromi.
Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.
Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.
Cara
Mempelai Memperoleh Perkenan Tuhan
Seorang Mempelai memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan kekudusan dan keintiman yang lebih dari rata-rata. Perkenanan Tuhan adalah segalanya bagi Mempelai, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan semata-mata untuk memikat hati Raja di atas segala raja, persis seperti seorang kekasih atau seorang isteri yang hendak menyukakan hati suaminya. "Ambisi" seorang Mempelai adalah memperoleh perkenanan Tuhan secara utuh dan memikat hati Tuhan dengan penampilannya yang indah sempurna sehingga dapat dianggap pantas menjadi kebanggaan Tuhan sendiri.
Seorang Mempelai memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan kekudusan dan keintiman yang lebih dari rata-rata. Perkenanan Tuhan adalah segalanya bagi Mempelai, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan semata-mata untuk memikat hati Raja di atas segala raja, persis seperti seorang kekasih atau seorang isteri yang hendak menyukakan hati suaminya. "Ambisi" seorang Mempelai adalah memperoleh perkenanan Tuhan secara utuh dan memikat hati Tuhan dengan penampilannya yang indah sempurna sehingga dapat dianggap pantas menjadi kebanggaan Tuhan sendiri.
2.
RAJA
"Kemuliaan Allah
ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki
sesuatu." - Amsal 25:2
"Hati raja seperti batang air di
dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." - Amsal 21:1
"Janganlah kamu berbuat
seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan
kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi
kawanan domba itu." - 1 Petrus 5:3
"Barangsiapa
menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku,
sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas
takhta-Nya."
- Wahyu 3:21
"Karena aku (hikmat) para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan." - Amsal 8:15
"Karena aku (hikmat) para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan." - Amsal 8:15
"Dalam
besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah
pemerintah." - Amsal 14:28
"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." - Amsal 22:11
"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." - Amsal 22:11
"Keputusan
dari Allah ada di bibir raja, kalau ia
mengadili mulutnya tidak berbuat salah." - Amsal 16:10
"Wajah raja yang
bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan
hujan musim semi." - Amsal 16:15
"Karena titah raja berkuasa;
siapakah yang akan mengatakan kepadanya: 'Apakah yang baginda buat?'" -
Pengkotbah 8:4
Definisi
Singkat
Panggilan
Raja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Raja dan
Teladan dalam sebuah komunitas pelayanan. Panggilan dengan kandungan hikmat,
pengertian, dan nasihat yang terkaya, melebihi kelima jenis panggilan lainnya.
Menggambarkan secara lengkap kemuliaan dari tujuan Tuhan yang semula.
Tokoh
Dalam Sejarah Alkitab
Salomo
bin Daud; raja-raja Yehuda, raja-raja Israel
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Raja adalah seorang yang kharismatis, visioner - mampu mengenali
sebuah potensi yang bahkan masih tersembunyi bagi kebanyakan orang namun
terlihat jelas baginya - entah itu dalam diri seseorang maupun atas suatu
perkara lainnya (potensi alam, potensi bisnis, dan sebagainya), strategik &
terencana, hati & pikirannya bijaksana, berwawasan luas dan sangat siap
atas berbagai kemungkinan dalam berbagai perkara. Karena tipe Raja yang gemar
menyelidiki segala sesuatu maka tidak ada sesuatu yang mengherankan maupun
sesuatu yang baru baginya.
Kharisma dan segala kekayaan batiniah bawaannya menyebabkan Raja secara natural mulai memimpin orang-orang di sekitarnya, mulai dari komunitas yang kecil hingga komunitas yang lebih besar. Hikmat dan pengertian sudah seperti tertanam di dalam dirinya sejak lahir.
Cara Raja Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Raja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, hati hamba (Hineni), rendah hati, murah hati, mudah mengampuni, menghargai dengan benar hal-hal yang bahkan kelihatan remeh atau kecil, memiliki kepedulian di atas rata-rata, memiliki kewaspadaan di atas rata-rata. Raja adalah panggilan yang pada destiny-nya akan memiliki segalanya dan jatahnya yang terbesar dibanding kelima panggilan lainnya, itulah sebabnya tuntutannya juga paling besar. Kuasa & kuasa perkataan Raja, pada level tertentu, sangat menetukan segala sesuatunya. Ketika Tentara harus tampil di garis depan, maka Raja tampil di atas dan juga di bawah. Raja adalah perencana yang terlaksana, sementara Tentara adalah pelaksana yang terencana.
Panggilan Raja ini sebenarnya sangat menjebak, harus dibedakan antara Panggilan Raja dengan Level Raja. Orang yang memiliki panggilan Raja belum tentu seorang Raja, namun orang yang mencapai Level Raja - apapun panggilannya - dialah yang dapat disebut Raja-Raja muda-Nya. Jadi sangat diharapkan bahwa Gereja dan orang-orang percaya tidak salah dalam panggilannya. Sebagai gambaran umum, komposisi masing-masing panggilan dalam suatu komunitas pelayan adalah sebagai berikut, Pilar 1-3%, Imam 4-6%, Pekerja 48-52%, Tentara 30-35%, Raja 4-6%, dan Mempelai 4-6%. Dengan demikian mayoritas tugas gereja adalah bekerja dan berperang sedangkan tugas keimaman, kepemimpinan dan yang lainnya adalah minoritas yang harus dikerjakan sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.
"Ambisi" seorang Raja adalah menguasai sebanyak dan seluas mungkin segala sesuatunya untuk dikelola secara benar sesuai dengan kehendak Kristus, membawa kedamaian dan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat yang dipercayakan kepadanya untuk dipimpin olehnya.
3. TENTARA / PRAJURIT
"Tetapi
hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut
Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya
itu, dan keturunannya akan memilikinya." - Bilangan 14:24
"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." - Kisah Para Rasul 13:22
"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." - Kisah Para Rasul 13:22
"Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di
depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyakdan pelaksana firman-Nya
kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah
yang dapat menahannya?" - Yoel 2:11
"Seperti
pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing
berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya." - Yoel 2:7
"Ikutlah
menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan
dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan
kepada komandannya." - 2 Timotius 2:3-4
Definisi
Singkat
Panggilan
Tentara adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi
Tentara atau Prajurit dalam sebuah komunitas pelayanan. Dirancang untuk berdiri
di garis depan dari seluruh bala tentara-Nya, bergerak maju menerobos
pertahanan musuh, menduduki daerah musuh dan menjarah seluruh kekayaan musuh.
Tokoh
Dalam Sejarah Alkitab
Yosua
bin Nun, Kaleb bin Yefune, Yefta - Orang Gilead, Raja Daud, Yonatan bin Saul
bin Kish, Rasul Paulus
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Tentara adalah bahwa ia mengabdi secara total (sepenuhnya), berani
mati, berani ambil resiko, suka berkonfrontasi (secara terbuka) dan tahan
menderita. Memiliki mental kepahlawanan dan jiwa yang sama sekali berbeda dari
kebanyakan orang. Dalam hal karunia-karunia roh, kelompok Tentara biasanya
lebih mengenal dan lebih akrab dengan fenomena-fenomena alam roh (gaib) seperti
penglihatan-penglihatan, mimpi-mimpi bahkan efek sensasi secara fisik dari
berbagai manifestasi alam roh.
Tentara pada level awal cenderung bernalar rendah, hal ini baik karena ia dituntut untuk taat secara total tanpa memikirkan resiko yang akan maupun sedang dihadapi. Namun semakin tinggi levelnya, maka strategi dan ketangkasannya berperang akan semakin hebat.
Sejak awal pertobatannya, Tentara menyadari bahwa hidupnya bukanlah dirinya lagi melainkan untuk Kristus. Ia percaya bahwa kehidupan setelah keselamatan adalah kesempatan kedua yang mungkin tidak akan terulang lagi, seperti orang yang dihidupkan dari kematian (jasmani). Itu sebabnya bahwa kematian tidaklah menjadi halangan baginya untuk terus maju dalam kegerakan bersama Allah.
Tentara pada level awal cenderung bernalar rendah, hal ini baik karena ia dituntut untuk taat secara total tanpa memikirkan resiko yang akan maupun sedang dihadapi. Namun semakin tinggi levelnya, maka strategi dan ketangkasannya berperang akan semakin hebat.
Sejak awal pertobatannya, Tentara menyadari bahwa hidupnya bukanlah dirinya lagi melainkan untuk Kristus. Ia percaya bahwa kehidupan setelah keselamatan adalah kesempatan kedua yang mungkin tidak akan terulang lagi, seperti orang yang dihidupkan dari kematian (jasmani). Itu sebabnya bahwa kematian tidaklah menjadi halangan baginya untuk terus maju dalam kegerakan bersama Allah.
Cara
Tentara Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang
Tentara memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus,
mengejar hati Tuhan dengan lebih gigih daripada kelima panggilan lainnya, serta
mengikuti dan berjuang dengan sepenuhnya tanpa memusingkan dirinya dengan
soal-soal penghidupannya. Gelora (passion) adalah segalanya
bagi Tentara, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan tidak boleh tidak
disertai dengan gelora cinta di hatinya. Tentara adalah pelaksana yang
terencana, sementara Raja adalah perencana yang terlaksana. "Ambisi"
seorang Tentara adalah memuaskan hati Komandannya.
4.
PEKERJA
/ PENUAI
"Tetapi
TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu
berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang
Mesir itu." - Kejadian 39:2
"Segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia
tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu
manis sikapnya dan elok parasnya." - Kejadian 39:6
"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." - 2 Timotius 2:15
"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." - 2 Timotius 2:15
Definisi
Singkat
Panggilan
Pekerja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi
Pekerja atau Penuai dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia diutus lebih
awal daripada keempat panggilan lainnya (Imam, Tentara, Raja & Mempelai)
untuk menyiapkan pra-sarana dan sarana dalam melakukan misi Kerajaan Allah yang
bersifat praktikal dan lebih banyak di area market place -
swasta maupun pemerintahan.
Tokoh
Dalam Sejarah Alkitab
Yusuf
bin Yakub bin Ishak bin Abraham, Daniel, Hananya, Misael, Azarya, Marta -
Saudari Maria & Lazarus, Rasul Markus, Timotius - murid Rasul Paulus.
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Pekerja adalah bahwa biasanya ia dipisahkan secara temporer dari keluarga
maupun komunitasnya yang semula. Yusuf diasingkan menjadi budak di Mesir,
Daniel dan ketiga rekannya menjadi orang pilihan dan kepercayaan para raja
kafir di masa pembuangan. Seorang Pekerja ia sangat tangguh, bekerja keras,
sangat rajin, memiliki passion yang besar untuk memberitakan
Firman kepada siapapun terutama orang asing yang bahkan belum dikenalinya tanpa
merasa malu maupun merasa asing.
Ia sejak awal dirancang untuk mampu melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu atau biasa disebut multitasking dan cenderung ingin dihargai hasil pekerjaannya. Penghargaan tersebut biasanya bahkan lebih berupa sekedar pengakuan ketimbang bayaran uang. Sikap hatinya cenderung lebih sanguin-koleris.
Ia sejak awal dirancang untuk mampu melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu atau biasa disebut multitasking dan cenderung ingin dihargai hasil pekerjaannya. Penghargaan tersebut biasanya bahkan lebih berupa sekedar pengakuan ketimbang bayaran uang. Sikap hatinya cenderung lebih sanguin-koleris.
Cara Pekerja Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pekerja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, kesetiaan, menjaga kekudusan serta tidak membiarkan dirinya dinajiskan oleh perkara yang tesedia untuk menggodanya. Sebagai contoh, Yusuf tidak menajiskan diri dengan menghindari rayuan istri Potifar. Daniel dan ketiga rekannya tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan minuman anggur yang biasa diminum raja. "Ambisi" seorang Pekerja adalah dipercayakan sebanyak mungkin pekerjaan dan tanggung jawab serta melihat kepuasan dari orang-orang yang dilayaninya.
5.
IMAM
Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan
yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. -
Ibrani 2:17
Sebab Imam Besar
yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang
telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapiyang sekarang
telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10
Definisi Singkat
Panggilan
Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Imam atau
Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia bersedia berlutut di hadapan
Allah dan manusia supaya belas kasihan Tuhan diturunkan dan murka Allah
dilewatkan.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak
Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia,
Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai perikemanusiaan yang lebih
dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas kasihan terhadap orang lain, paling
mudah mengampuni dan rela berkorban di hadapan Allah dan orang lain. Yesus
Kristus sebagai Anak Manusia yang akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah
contoh yang sempurna. Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa
lebih daripada kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan
orang lain melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas
kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.
Cara
Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang
Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Hati Bapa, Roh
Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap
kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari sudut pandang keilahian
Tuhan dengan tepat. "Ambisi" seorang Imam adalah mendapati bahwa
belas kasihan, pengampunan, pertobatan dan keselamatan yang dari Allah
tergenapi atas kaum dan bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.
6.
PILAR
/ SOKOGURU
"Dengarlah
kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah
kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang
terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan
kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." - Perkataan
Bani Het kepada Abraham, 2.000 tahun SM - Kejadian 23:6
"Barangsiapa
menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku,
dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama
Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." - Wahyu 3:12
"Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" - Rut 4:11-12
"Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" - Rut 4:11-12
"Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau
adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan
alam maut tidak akan menguasainya.Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." - Matius 16:17-19
Definisi
Singkat
Panggilan Pilar adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pilar atau Sokoguru dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia membangun dari awal dan menjadi penopang bagi panggilan-panggilan lainnya dalam mengembangkan Kerajaan Allah di tempat yang telah ditetapkan.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Panggilan Pilar adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pilar atau Sokoguru dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia membangun dari awal dan menjadi penopang bagi panggilan-panggilan lainnya dalam mengembangkan Kerajaan Allah di tempat yang telah ditetapkan.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Nuh,
Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rut, Rasul Petrus
Ciri-Ciri
& Kekuatan
Gambaran
umum seorang Pilar adalah bahwa ia dipisahkan secara permanen dari identitas
maupun komunitasnya yang semula. Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim, Rut
menanggalkan kebangsaan dan allahnya, begitu juga Rasul Petrus. Seorang Pilar
sangat tekun mengikut, sangat sabar menantikan (kehendak) Tuhan, sangat tenang
- memiliki iman yang di atas rata-rata karena pengalamannya berjalan bersama
Tuhan yang begitu nyata; ia juga bisa dipercaya, sangat setia dalam segala
situasi dan segala perkara.
Ia sepertinya sejak awal dirancang untuk menanggung lebih banyak tanggung jawab dan penderitaan juga memiliki daya tahan yang di atas rata-rata, itu sebabnya, pada level yang sama, ia memiliki pengenalan akan Tuhan daripada kelima panggilan lainnya. Sikap hatinya cenderung lebih pleghmatis ketimbang kelima panggilan lainnya.
Ia sepertinya sejak awal dirancang untuk menanggung lebih banyak tanggung jawab dan penderitaan juga memiliki daya tahan yang di atas rata-rata, itu sebabnya, pada level yang sama, ia memiliki pengenalan akan Tuhan daripada kelima panggilan lainnya. Sikap hatinya cenderung lebih pleghmatis ketimbang kelima panggilan lainnya.
Cara Pilar Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pilar memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu berdiam diri berjam-jam tanpa mengeluh untuk menantikan respon Tuhan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang sudah dibentuk sejak awal bahkan tanpa disadari sebelumnya. "Ambisi" seorang Pilar adalah didapati oleh Tuannya bahwa ia setia sampai akhir.
COPAS : windunatha.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar