Tanggal 28 Desember 2012 yang lalu, saya pulang kembali ke
Jakarta untuk memasuki tahun baru 2013 bersama dengan keluarga dengan
menggunakan penerbangan budget Jetstar Airlines. Entah kenapa, saat itu di
boarding room Changi Airport perasaan saya begitu gak enak dan rada gelisah.
Setelah boarding, tubuh saya merasa kepanasan dan keringatan padahal aircon
pesawat sudah full.
Saking gak tahannya saya mengipas – ngipas diri menggunakan
majalah pesawat. Saat itu perasaan saya begitu gelisah… dan saya kemudian
berdoa kepada Tuhan memohon perlindunganNya. Saya kemudian mendengar suara yang
jelas berkata “Jangan kuatir, Aku menyertaimu”. Dan saya kemudian merasakan
damai sejahtera yang luar biasa.
Sekitar hampir satu jam penerbangan, saya kemudian melihat
ke jendela (kursi saya bernomor 27F jadi dekat dengan jendela), dan saya
melihat petir menyambar – nyambar di dalam gulungan awan yang terlihat tebal.
Sekali lagi suara itu muncul “Jangan takut, Aku menyertaimu”. Dan tak lama
kemudian ketika saya melihat ke jendela, sebuah aliran petir menyambar sangat
dekat dengan pesawat… jaraknya kurang 10 meter dari saya duduk… di belakang
sayap pesawat… begitu terang menyilaukan mata… dan saya pun hanya bisa bengong
seakan gak percaya dengan apa yang saya lihat.
Kemudian saya bersyukur kepada Tuhan… karena posisi saya
duduk adalah di kursi yang sejajar dengan belakang sayap pesawat. Petir
tersebut menyambar sejajar dengan posisi saya duduk… seandainya pesawat saya
berjalan telat kurang dari 1 detik saja… maka sayap pesawat bagian kanan itu
akan tersambar petir. Saya bukan ahli aviasi, tapi kalau sayap pesawat kesambar
petir… kedengarannya kurang baik karena bahan bakar pesawat juga tersimpan di
sana.
Sampai di Jakarta saya menceritakan kejadian tersebut kepada
orang tua saya. Sambil terus merenung saya bersyukur sekali sama Tuhan yang
selalu melindungi dan menjaga saya setiap saat. Sungguh tidak ada rasa aman
yang melebihi ini. Terima kasih Tuhan
Sumber Kesaksian : www.penulishidupku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar