
Sebelum
kami mengadakan KKR di desa tersebut, terlebih dahulu kami
diperlihatkan sesuatu penglihatan dalam doa pagi bersama jemaat dan
pengerja di gereja RDSB Magelang. Saya diperlihatkan suatu
penglihatan satu desa yang ada sungainya, di pinggir-pinggir sungai
tersebut tumbuh banyak bambu-bambu dan Tuhan Yesus hadir di desa
tersebut.
Tiga
hari kemudian saya bersama penjaga gereja mencari dimana letak desa
tersebut. Dan ternyata desa tersebut adalah Candirejo Borobudur.
Setelah kami sampai di desa tersebut, semua penduduknya beragama
Islam dan hanya satu keluarga yang beragama Kristen, serta banyak
orang yang sakit di desa tersebut. Setelah kami identifikasi
keberadaan kuasa kegelapan serta orang-orang kuat yang dipakai oleh
kuasa kegelapan, saya memberanikan diri meminta ijin kepada kepala
dusun desa tersebut dan kepala dusun mengizinkan, kemudian kepala
dusun meminta izin kepada kepala desa dan semua aparat desa
mengizinkan untuk diadakan KKR di desa tersebut. Dua hari kemudian
kami menyebarkan brosur undangan KKR Kesembuhan yang akan diadakan 5
hari kemudian.
Setelah
sampai di gereja, saya mengundang pengerja RDSB yang bersedia
melakukan penginjilan yang dikemas dalam bentu KKR. Dan pada hari
Minggu saya mengajak beberapa jemaat yang ingin ikut penginjilan di
desa tersebut. Sampai minggu malam, banyak yang telpon saya untuk
ikut penginjilan yang akan diadakan besok hari Senin.
Saya
sengaja tidak membentuk panitia KKR, karena saya percaya kalau memang
Tuhan yang menghendaki diadakannya KKR, pasti Tuhan Yesus sendiri
yang menggerakkan orang-orang untuk terbeban mempersiapkan KKR ini
dan pasti Tuhan juga yang akan menyertai kami dan Tuhan Yesus sendiri
yang akan menyatakan diriNya kepada orang-orang desa dengan
Kesembuhan Ilahi.
Pada
hari Sabtu orang-orang mulai latihan puji-pujian yang berbahasa Jawa
diiringi oleh pemain keyboard yang baru bergabung dengan RDSB
Magelang. Pada Senin pagi setelah kami berdoa pagi dengan beberapa
orang, mereka berinisiatip untuk membawa kursi, soundsistem, keyboard
milik mereka.
Senin
sore setelah kami berdoa bersama di gereja RDSB Magelang, kami
beriringan 5 mobil berangkat ke desa Candirejo Borobudur. Sampai di
desa tersebut kami menurunkan alat-alat musik, lampudan kursi. Saat
kami sedang manata alat-alat tersebut, salah seorang dari warga desa
tersebutmeminta ijin saya untuk mengumumkan diadakannya KKR di desa
tersebut melalui loudspeaker mesjid setempat. Ini adalah sejarah
pertama kali, pengumuman Kebaktian Kebangunan Rohani melalui pengeras
suara mesjid setempat. Dan memang saat itu yang hadir adalah
orang-orang yang memakai kopiah, sarung dan membawa sajadah. Ini luar
biasa Tuhan bekerja. Dan saat saya mengkotbahkan firman Tuhan tentang
kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, mereka tetap setia mendengarkan
bahkan terlihat matanya berbinar-binar seperti orang yang haus akan
firman Tuhan. Saat adzan Magrip, kotbah ditunda beberapa saat untuk
memberi kesempatan bagi yang mau sembahyang. Setelah mereka selesai
sembahyang Magrib, mereka kembali lagi ketempat duduk untuk
mendengarkan firman Tuhan. Setelah selesai firman Tuhan, mereka saya
ajak untuk menerima Yesus. Ternyata semua yang hadir mau mengundang
Tuhan Yesus masuk kedalam hati mereka. Setelah selesai untuk ajakan
lahir baru. Mereka didoakan oleh pengerja dan jemaat gereja RDSB
Magelang secara serentak.
Dan
luar biasa! Tuhan Yesus bekerja luar biasa. Semua yang sakit
disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Ada yang tuli bisa mendengar, ada yang
matanya selalu berair menjadi sembuh. Ada yang lehernya benjol
seperti gondok menjadi kempes benjolannya. Ada yang tenggorokannya
sakit kalau berbicara menjadi sembuh. Dan semua yang sakit dari
pinggang sampai ke kaki disembuhkan semua, kakinya agak lumpuh dan
disembuhkan, Yang sakit jantung disembuhkan, dada berdebar dan sakit
kepala pusing disembuhkan.
Bahkan
ada seorang jemaat RDSB yang ikut mendoakan kaki penduduk yang tidak
bisa berjalan menjadi bisa berjalan, padahal dia hanya mengatakan: “
Ayo kaki-kaki yang sakit ini keluar dalam nama Yesus”. Dan orang
disuruh berjalan dan orang itu bisa berjalan bahkan berlari. Ternyata
orang yang belum biasa mendoakan orang lain, dipakai Tuhan dengan
luar biasa.Pokoknya siapa saja yang bersedia tumpang tangan diatas
orang yang sakit, pasti sembuh. Malam itu memang luar biasa lawatan
Tuhan Yesus di desa tersebut. Semua pengerja dan jemaat RDSB Magelang
yang ikut KKR tersebut terheran-heran menyaksikan pekerjaan Tuhan
Yesus malamitu. Mereka bersuka cita. Bahkan besok paginya, masyarakat
desa tersebut berseri-seri karena mereka bangun pagi dengan badan
ringan. Bahkan ada penduduk desa tersebut yang bekerja di Magelang
bersaksi kepada saya mengatakan: “Pak saat saya pulang kemaren sore
ada yang berteriak kepada saya, “mas To saya sekarang sudah bisa
macul (menyangkul ladang)!””. Ternyata orang tersebut kakinya
susah berjalan, dan biasanya dia harus disuntik kalau berjalan. Dan
malam itu orang tersebut disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
Dua
hari kemudian ada utusan dari desa tersebut mengundang kami untuk KKR
lagi di desa tersebut. Ternyata mereka sudah merasakan jamahan Tuhan.
Walaupun mereka harus sembahyang menurut kepercayaan mereka, ternyata
jamahan Tuhan Yesus membuat mereka terkagum-kagum dan mereka tidak
bisa menolak atau menyangkal bahwa Tuhan Yesus memang hidup sampai
sekarang.
Ternyata
Firman Tuhan itu “ya” dan “amin”. Kalau kita memberitakan
Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Penginjilan dengan
cara mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan
mereka, merupakan penginjilan yang sangat efektif.
Tuhan
Yesus memberkati.
Copas : yesuskristus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar