Kesaksian Ibu Jeanne Muljono: "Pengalamanku bersama YESUS; Mempelai Surga, Suami yang Peduli"
March
26, 2011 at 1:58pm
Shallom,

Waktu
berjalan begitu cepat, tak terasa sudah hampir 2 tahun suami saya
dipanggil pulang ke rumah Bapa di Sorga. Pada bulan-bulan pertama,
tanpa didampingi suami tercinta, saya merasakan sangat kehilangan dan
kesepian, membuat hidup ini terasa kosong dan tak berarti lagi, saya
mulai berpikir bahwa tugas saya sebagai istri sudah selesai. Selama
48 th kami berdampingan saling melayani, tetapi kini… semua telah
berlalu.
Saya
mempunyai 5 orang anak dan semua sudah berumah tangga.
Anak-anak/menantu/cucu semua baik dan sangat mengasihi saya. Untuk
semua ini saya tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan, hal
ini merupakan berkat yang tak ternilai dan tak dapat diberi oleh
dunia dan siapapun. Dengan kasih dan perhatian, mereka berusaha
mengisi “tempat ayahnya” meskipun hanya mendengarkan suara mereka
lewat telpon karena kesibukan mereka bekerja tak mungkin mereka
sering-sering menengok saya dan saya sangat mengerti hal ini.
Tetapi
bagi saya semua ini belum cukup sehingga saya terdorong untuk semakin
mendekatkan diri kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Setiap malam saya
datang merendahkan diri serta menyerahkan seluruh hidup saya
kepadaNya lebih dari waktu-waktu yg lalu sampai saya memperoleh “Apa
yang saya butuhkan”. Sungguh, hanya di dalam Yesus lewat penampilan
FirmanNya, Roh dan KasihNya saya dapat terlepas dari rasa kosong dan
kesepian yang saya alami saat-saat itu. Ternyata hanya Dia – Yesus
Mempelai Sorga dapat mengisi tempat suami alm. – Puji Yesus
Mempelai Sorga kita.
Jika
perasaan “Sepi dan kehilangan” itu datang, Roh El Kudus
mengingatkan saya pada lagu terakhir yang dinyanyikan pada saat
pemakaman yaitu :
Ada Satu
Sobatku yang setia.
Dia
tak pernah tinggalkan diriku
Diwaktu
aku susah, waktu ku sendirian,
Dia
slalu menemani diriku.
NamaNya
Yesus ……2X
Nama
Yesus yang menghibur hatiku
Saya
sangat terhibur dan dikuatkan! Saya merasakan kehadiranNya begitu
nyata saat itu. Sekalipun saya harus menitikkan air mata, itu
merupakan air mata haru yang diganti dengan air mata kesukaan karena
pernyataan kasihNya yang dapat saya rasakan.
Yang
tak dapat saya sembunyikan di hadapanNya adalah “kekuatiran”
untuk meneruskan kepercayaan Tuhan kepada suamiku sebagai “Seksi
Sosial” yang sudah kami (suami istri) tangani selama ? 15 tahun
lamanya. Saya mulai berpikir untuk mengundurkan diri. Saya merasa
tidak mampu, tidak berdaya dan tidak layak tanpa didampingi suami,
karena status saya bukan lagi sebagai istri tua-tua sidang, dan
memang ada hal-hal yang saya kawatirkan dan yang tidak dapat saya
ceritakan kepada siapapun, kecuali hanya kepada Tuhan yang Maha Tahu.
Dalam
doa-doa saya, saya selalu berkata “Cukup sampai di sini ya Tuhan.
Saya tidak didampingi suami yang selalu dapat mengerti dan
mencukupkan apa yang saya butuhkan dalam pelayanan kepada janda-janda
dan diaconia Johor/Lemah Putro. Hambamu mohon Engkau mengerti dan mau
mengampuni ya Bapa”. Kekuatiran ini juga saya sampaikan kepada
Bp/Ibu Gembala dengan maksud mohon bantuan doa dan memikirkan jalan
keluarnya.
Yesus
Mempelai Pria Sorga begitu baik, Dia sangat peduli, Dia tidak
membiarkan saya bergumul sendiri. Dia segera menyatakan diriNya untuk
menolong saya. Pada suatu malam yang sunyi, dalam kamar tidur saya
seorang diri, saat itu saya sedang mengerjakan tugas saya untuk para
janda-janda dan diaconia Johor/Lemah Putro, dengan hati yang khawatir
dan kacau, tiba-tiba Roh Kudus menghibur saya dengan lemah lembut dan
penuh kasih, berbicara dalam hati saya: “Apakah suamimu itu lebih
dari Aku? Bukankah semua yang dia lakukan itu datangnya dari Aku?”.
Saat itu saya benar-benar tersentak, saya segera menangis dengan hati
yang hancur dan datang merendahkan diri di bawah kakiNya. Saya merasa
malu dan sangat menyesal bahwa secara tidak sadar saya sudah
merendahkan Dia dan menyakiti hatiNya karena saya kurang beriman
kepadaNya.
Saya
mohon ampun dan mengakui keku-rangan iman saya. Saat itu juga kasih
Mempelai Surga dialirkan kepada saya, sehingga saya begitu diyakinkan
oleh Roh Kudus bahwa saya sudah diampuni seperti FirmanNya dalam 1
Yohanes 1:9 berkata: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
Hati
saya begitu dipenuhi dengan ‘damai sejahtera’ sehingga semua
kekuatiran saya hilang lenyap dan diganti dengan sukacita Roh Kudus
yang tidak terkatakan, bahwa saya boleh mengalami secara pribadi
Yesus Mempelai Priaku hidup, Maha Tahu dan Peduli. Dia nyatakan
perhatianNya dan oleh kemurahanNya Dia tetap mau memakai hidup saya
untuk melanjutkan pelayanan suami alm dlm “Bidang Sosial”.
Sejak
saat itu Yesus Mempelai Pria Sorga mendemonstrasikan kuat kuasaNya,
kemam-puanNya dan kehebatanNya begitu spontan dan nyata sehingga
“Bidang Sosial” diberkati dan dicukupi bahkan lebih dari cukup.
Terpujilah Yesus – Mempelai Pria Sorga.
Pengalaman
pribadi saya ini telah membangkitkan kembali iman dan kasih saya
kepada Yesus mempelai Pria Sorga, Suami yang sempurna. Roh Kudus
menggairahkan saya kembali untuk makin giat dalam pelayanan saya –
Puji Tuhan.
Semoga
kesaksian saya ini boleh menjadi berkat dan membangkitkan harapan
baru bagi para ibu-ibu janda yang harus hidup seorang diri (tanpa
suami). Ingatlah: Yesus Mempelai Pria Sorga, suami yang sempurna
mengasihi dan sangat peduli kepada kita asal kita mau menempatkan Dia
sebagai yang terutama dan marilah kita belajar menyerah dan
mempercayakan diri sepenuh kepadaNya, hidup taat dan setia, mau
diubah, dibentuk, disucikan oleh FirmanNya sesuai rencanaNya sampai
kita dilayakkan menjadi MempelaiNya, Amin.
YESUS
KRISTUS mengasihi Anda..
(Sumber: Ibu
Jeanne Muljono - gkga-sby.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar