Saya
mencoba sharing pengalaman rohani yang saya alami dalam beberapa
tahun. Pengalaman rohani ini berawal dari pernikahan kami pada tahun
2005, seperti kebanyakan pasangan yang baru menikah pasti memimpikan
seorang anak. Dari sinilah awal dari perjalanan iman saya dan istri
dibentuk langsung oleh Tuhan. Awal pernikahan kami tidak terjadi hal
yang mengejutkan, sampai kira-kira 3 bulan setelah pernikahan kami,
saya bermimpi dan dalam mimpi saya itu, saya sedang bermain dengans
eorang anak. Awalnya mimpi saya ini saya anggap hanya biasa seperti
mimpi-mimpi lainnya. Tetapi setelah beberapa bulan kemudian saya
bermimpi lagi dan anak yang saya temui adalah anak laki-laki yang
bermain bersama saya beberapa bulan yang lalu dan hal ini tidak
pernah saya ceritakan dengan istri saya, sampai suatu saat setelah
mimpi yang kesekian kali, saya seperti mendapat karunia bahwa anak
itu adalah anak yang akan dikaruniakan Tuhan kepada kami.
Hal
ini saya ketahui setelah dalam satu bulan saya merasa Tuhan
menunjukkan hal-hal yang menurut saya sangat menyentuh keimanan dan
hati saya yang paling dalam. Dalam sebulan saya selalu mendapati
bahwa Tuhan benar-benar berbicara kepada saya melalui
renungan-renungan harian yang saya baca karena sehari 3 kali saya
bersaat teduh dan firman Tuhan yang saya baca dan dengar di gereja
saat ibadah hari minggu. Tuhan berbicara melalui pengalaman Abraham
pada Kejadian 15,18 dan 21, tentang janji keturunan Abraham. Melalui
pengalaman Hana pada 1 Samuel 1:1-28 dan melalui pengalaman Zakharia
dan Elisabeth pada Lukas 1:5-80. Bagi beberapa orang hal ini terlihat
mengada-ngada dan mustahil, karena hal ini saya ceritakan ke beberapa
teman dan terlihat muka yang tidak percaya akan pengalaman
saya,demikian juga istri saya tidak percaya akan hal itu, tetapi saya
tetap meyakini hal ini dan terus menyimpan hal itu di dalam hati.
Sampai
akhirnya ujian itu dimulai, saat saya dan istri memeriksa kesehatan
untuk mengetahui apakah kami sehat secara medis melalui pemeriksaaan
kesuburan dan pada pemeriksaan pertama kami dinyatakan baik dan
sehat, tetapi pada pemeriksaan kedua ternyata istri saya mengalami
yang namanya penyumbatan di saluran tuba palopi dan ini terjadi pada
kedua saluran. Dan yang lebih menyakitkan lagi dokter mengatakan
bahwa cara untuk memiliki anak hanya melalui bayi tabung. Mendengar
itu istri saya hancur hatinya, saya mengetahui itu tetapi saya terus
memberikan semangat padanya walau saya tahu mentalnya sangat
terpukul. Dan mulai saat itu perlahan-lahan muncul masalah di rumah
tangga kami, saya tahu hal itu berawal dari hasil pemeriksaan itu.
Dan saat bertengkar itu, saya mengatakan pada istri saya, saya tidak
pernah menuntut untuk punya anak, tetapi hanya satu yang saya tahu
dan saya yakini kebenarannya bahwa Tuhan sudah menjanjikan anak dalam
kehidupan kita dan saya yakin itu terjadi, tetapi kalau ditanya
waktunya saya tidak bisa mengatakan dan istri saya terdiam mendengar
kata-kata saya.
Berangsur-angsur
setelah kejadian itu keadaan mulai normal, sampai suatu waktu di saat
kebaktian hari minggu di gereja Tuhan berbicara dan saya merasakan
benar itu benar-benar Tuhan yang berbicara. Tuhan menyatakan bahwa
segala sesuatunya sudah direncanakan dan sedang dipersiapkan, seperti
saat Tuhan menciptakan langit bumi dan segala isinya. Saya terkejut
dan terdiam serta memohon ampun pada Tuhan karena dalam beberapa hari
sebelumnya saya alami bingung dan bimbang. Kemudian saya amini dan
saya berkata, jadilah kehendakMu Tuhan seperti rencanaMu. Setelah
kejadian itu Tuhan menuntun saya dan istri saya untuk selalu bersaat
teduh,berdoa dan berpuasa. Dan perlahan-lahan saya melihat jalan yang
ditunjukkan Tuhan kepada kami.
Puncaknya
adalah saat kebaktian malam natal tanggal 24 desember 2012 di gereja
Gondokusuman di Yogyakarta, ketika tanpa sengaja kami bertemu
seseorang tapi dalam hati saya, saya tahu bahwa ini adalah rancangan
Tuhan. Kami bertemu dengan seorang wanita yang awalnya hanya bertanya
tentang istri saya, kemudian lama-lama pembicaraan itu menyentuh
tentang anak, nah dari sinilah saya lihat istri saya mulai terbuka
perihal masalahmya kepada ibu itu. Dan yang sangat mengejutkan adalah
ibu itu berkata: ibu adalah wanita kedua yang saya temui digereja
ini, tahun kemarin saat yang sama saya menjumpai wanita yang punya
masalah sama dengan ibu dan saya bilang ibu akan mempunyai keturunan
pada tahun depan dan ternyata Tuhan benar mengaruniainya anak. Dan
ibu percayalah bahwa tahun depan ibu akan mempunyai anak, istri saya
mengamini hal itu dan saya juga mengucap syukur pada Tuhan mendengar
hal itu.
Dan setelah 7 tahun masa penantian itu, pada tanggal 22 desember 2012 pkl 06.05 Tuhan mengaruniai kami seorang anak laki-laki, dan kami menamakannya Joel Yohanes Jonathan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan ibu itu bahwa tahun depan (2013) kami akan memiliki seorang anak. Joel sekarang tumbuh sehat dan aktif dan kami selalu mengucap syukur karena dia adalah anak yang dijanjikan Tuhan yang akan membawa kesenangan bagi lingkungan sekitarnya dan Tuhan telah mengaruniakannya kepada kami dan hal ini sesuai dengan namanya. Terima kasih yang Bapa, terima kasih ya Tuhan Yesus, penyertaanMu Nyata dalam hidup kami, amin
Dan setelah 7 tahun masa penantian itu, pada tanggal 22 desember 2012 pkl 06.05 Tuhan mengaruniai kami seorang anak laki-laki, dan kami menamakannya Joel Yohanes Jonathan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan ibu itu bahwa tahun depan (2013) kami akan memiliki seorang anak. Joel sekarang tumbuh sehat dan aktif dan kami selalu mengucap syukur karena dia adalah anak yang dijanjikan Tuhan yang akan membawa kesenangan bagi lingkungan sekitarnya dan Tuhan telah mengaruniakannya kepada kami dan hal ini sesuai dengan namanya. Terima kasih yang Bapa, terima kasih ya Tuhan Yesus, penyertaanMu Nyata dalam hidup kami, amin
Dikirim
oleh Bpk Rudi Waluyo ,Yogyakarta
copas
: www.kristusyesus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar