Dilahirkan
dalam sebuah keluarga harmonis tidak menjamin kehidupan seorang anak bisa
menjadi seseorang yang baik ketika bertumbuh dewasa. Demikianlah cerminan
kehidupan Agustinus, sekalipun lahir dan bertumbuh dalam keluarga harmonis,
namun kenakalan demi kenakalan yang dilakukannya sejak kecil menggiringnya ke
dalam jebakan seks bebas dan narkoba.
"Waktu kecil saya bandel banget, saya akui bahwa yang saya
mau cuma main. Bahkan kesekolahpun inginnya main saja," demikian pengakuan
Agustinus.
Tidak berhenti
disitu, Agustinus malah memutuskan untuk berhenti sekolah. Hari-harinya
dihabiskan untuk bermain dan bergaul dengan orang-orang yang tidak diketahuinya
akan membawanya kepada kehancuran kehidupan.
Saat itu dia memiliki seorang teman yang kaya, namun gaya hidupnya
buruk. Hingga suatu kali, Agustinus diajak ke tempat pelacuran untuk pertama
kalinya. Awalnya dia takut, namun rasa ingin tahunya menghapuskan semua rasa
takut yang sempat menyembul di sudut hatinya.
"Awalnya saya deg-degan, karena masih belum berani. ‘wah..
ngga mau ah..ngga mau ah...'"
Tapi temannya itu terus membujuk Agustinus, "Lo ngga nyesel
lo.. ngga mau..!"
"Iya.. ngga nyesel.." jawabnya.
"Betul lo.."
Perang batin antara rasa takut dan rasa penasaran berkecamuk di
pikiran dan hatinya. Tapi ternyata, rasa penasarannya lebih besar dan berhasil
mengalahkan rasa takutnya.
"Iya deh.. klo gitu coba deh..." demikian akhirnya
Agustinus melangkah kedalam jerat seks bebas.
"Akhirnya saya balik lagi, dan mengambil satu cewek.. wah
ternyata enak..! Disitu saya mulai terjerat."
Tidak berhenti
hanya di pelacuran, Agustinus melakukan kumpul kebo (tinggal serumah dengan
wanita tanpa menikah - red), dan juga menggunakan narkoba. Kehidupannya hancur,
tubuhnya makin kurus kering, dan dia dihantui rasa bersalah.
"Saya kumpul kebo, hidup saya hancur, memakai narkoba. Untuk
berpikir saja waktu itu sangat susah, tidak seperti sekarang ini. Selain itu
tubuh saya juga kurus, seperti hanya tulang dibungkus kulit saja."
"Terkadang saya merasa Tuhan menyadarkan saya, ‘Gus..lo
salah.. lo salah..' Saya merasa perasaan saya sangat tidak enak.."
Perasaan bersalah mulai menghimpit hatinya, keinginan untuk
berhenti menggunakan narkoba itu ada terbersit namun pergaulannya membuatnya
sulit untuk melepaskan diri dari ikatan yang sudah bertahun-tahun mengikatnya
itu.
"Saya diajak ke diskotik, pada hal saya sudah ingin berhenti.
‘Aku dah ngga mau triping lagi,'tapi saya dipaksa dengan alasan ada teman yang
ulang tahun. Ketika masuk mobil, saya seperti hilang ingatan. Saya dikerjain
oleh teman-teman saya. Sewaktu sampai di rumah, saya mau telanjang bulat. Saya pikir saya
sedang tidur dan bermimpi. Dalam halusinasi saya waktu itu saya sedang mau di
baptis, saya mau bersih, dan ada sebuah danau. Jadi hayalannya seperti itu.
Saya sedang buka baju, lalu kakak saya masuk dan menyuruh saya memakai baju
kembali."
Agustinus yang tidak sadar karena dalam pengaruh narkoba tidak
menggubris permintaan kakak laki-lakinya. Hal tersebut membuat sang kakak
gusar, setelah sempat bertengkar, sang kakak mengurung Agustinus di kamarnya.
Namun tak pernah di sangka baik oleh Agustinus maupun kakaknya, di kamar
tersebut Agustinus mengalami sebuah pengalaman supranatural.
"Saya lihat cahaya terang, seperti di film-film itu. Bintang
terang itu masuk dan saya terpental kepojok kamar. Saya terluka dan
mengeluarkan darah. Saya pikir mimpi, ternyata apa yang saya alami itu
nyata."
Hari itu Agustinus merasakan jamahan Tuhan dan dia memutuskan
untuk berhenti dari semua keterikatannya baik narkoba, seks bebas bahkan
pergaulan buruknya dia tinggalkan.
"Semua yang buruk yang saya pernah lakukan, saya akan
berhenti Tuhan. Dan secara total hari itu juga saya bisa langsung
berhenti."
Sebuah mukjizat
besar dialami Agustinus, dia benar-benar dibebaskan dari keterikatannya kepada
seks bebas, narkoba dan rokok. Selain itu, hidupnya benar-benar diubahkan.
Agustinus hari ini melayani sebagai seorang pelatih footsal.
"Saya mengucap syukur buat Tuhan karena Dia sudah memberikan
hidup yang sehat. Kalau bukan karena Tuhan Yesus, mungkin sekarang saya sudah
gila. Dia melepaskan saya dari narkoba, dari seks bebas dan juga rokok. Dia
memberikan hidup yang baru buat saya. Terima kasih Tuhan." (Kisah
ini ditayangkan 8 November 2010 dalam acara Solusi Life
O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Agustinussumber : jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar