Seandainya
ada seorang anggota keluarga kita yang sakit keras dan berdasarkan
hasil pemeriksaan, dokter mengatakan: “Kuatkanalah hati saudara,
karena harapannya sangat tipis sekali.” Apa reaksi saudara ketika
mendengar hal tersebut? Ada dua kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan
yang pertama berontak dan tidak percaya, karena dibawa berobat tentu
dengan harapan untuk sembuh. Kemungkinan yang kedua: pasrah pada apa
yang akan terjadi, terjadilah asalkan penderitaan si sakit cepat
berlalu. Lalu, kalau di antara kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi, di tengah-tengah harapan tipis yang hampir menuju pada
keputusasaan, ternyata saudara kita yang sakit itu sembuh. Bagaimana
pula perasaan kita? Tentunya kita merasakan “sukacita yang tidak
dapat digambarkan hanya dengan kata-kata saja.”
Perasaan-perasaan
semacam ini dialami oleh Yakobus Karman, ketika berusia muda dan ia
adalah seorang yang sangat sibuk dengan pekerjaan di kantor. Ia
bekerja pada sebuah pabrik farmasi dan memiliki posisi baik di
kantornya sehingga secara finansial ia tidak mengalami
kesulitan.Waktunya tidak hanya tersita pada pekerjaan tetapi juga
tersita bersama teman-teman seperti berjudi dan melakukan hubungan
seks. Di tengah kesibukannya, dia tidak merasa bahwa ada bahaya besar
menghadang dia.Disinilah awal kehancurannya.Dia mulai merasakan ada
sesuatu di lehernya yang kelihatan membengkak.Yakobus menjadi tidak
tenang sebab sangat mengganggu pekerjaannya.Ia memeriksakan diri ke
dokter dan dokter mengambil langkah pemeriksaan melalui CT scan. Dari
hasil pemeriksaan dokter dengan menggunakan alat CT scan, ternyata
Yakobus mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening yang berukuran
1,5cm x 1,5cm. Sumsum darah juga diambil sebab kelenjar getah bening
ini akan menjalar ke darah.
Pada
waktu pengambilan sumsum darah, Yakobus merasakan sakit sehingga dia
harus berteriak-teriak karena menahan rasa sakit. Dokter juga
menyatakan bahwa kemampuan Yakobus bertahan hidup diperkirakan enam
bulan jika memang dia memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Salah
seorang anggota keluarga berinisiatif mencari pertolongan lewat
paranormal.Sementara paranormal mempersiapkan segala peralatan,
Yakobus berbaring dengan tenang dan hanya berharap mudah-mudahan dia
sembuh.Proses penyembuhan ini dijalani beberapa jam yang dipenuhi
dengan pembacaan mantera.Setelah selesai, paranormal memberitahukan
hasil pengobatan bahwa reaksi dari pengobatan ini adalah keluarnya
darah yang berarti Yakobus sembuh dari penyakitnya. Beberapa saat
kemudian, darah keluar dari tubuhnya dan mendadak Yakobus ketakutan,
seperti mau mati rasanya.Harapannya untuk bertahan hidup sirna
seketika.Sepertinya tidak ada harapan hidup bagi Yakobus. Keluarganya
bingung melihat tingkah Yakobus yang ketakutan.
Pada
saat depresi yang berat, Yakobus teringat pergi ke gereja.Kebetulan
pada hari itu ada suatu acara kebaktian di gereja.Yakobus mendengar
dengan seksama Firman Tuhan yang disampaikan oleh bapak Pendeta.Tema
khotbah pada saat itu ialah “janganlah minta kekayaan, tetapi minta
ampun pada Tuhan atas dosa yang telah diperbuat.” Hatinya tersentuh
mendengar khotbah itu.Yakobus memberanikan diri maju ke depan mengaku
dosa dan mohon ampun dari Tuhan atas segala dosa yang diperbuatnya
selama ini.
Selama
pengakuan dosa, ia merasa ada pertemuan yang indah bersama Tuhan.Pada
saat yang bersamaan, ada sinar memancar yang menerangi dirinya
sehingga dirinya terasa panas. Rasa sesak yang dirasakan sebelumnya
mendadak hilang. Namun, ada suatu kelegaan yang mengalir dalam
dirinya. Pada malam itu ia menjadi tenang, tidak merasa gelisah dan
takut seperti hari-hari sebelumnya.Yakobus mengatakan pada ibunya
bahwa ia tidak mau di operasi, sebab ia merasa sehat. Namun ibunya
berkeras harus dioperasi. Malam itu adalam malam terakhir saat ia
menunggu waktu operasi pada besok hari.
Keesokan
harinya, sebelum operasi dimulai, dengan penuh keyakinan bahwa ia
menerima kesembuhan dari Tuhan, Yakobus mengatakan pada dokter bahwa
dirinya tidak lagi merasa sakit.Dokter tidak percaya yang dikatakan
Yakobus sehingga pemeriksaan melalui CT scan dilakukan kembali.Hasil
pemeriksaan menunjukan kelenjar getah bening telah hilang dan itu
berarti penyakit kanker yang di deritanya sembuh. Dokter tetap tidak
percaya melihat hasil pemeriksaan sehingga pemeriksaan dilakukan
kembali pada beberapa bulan berikutnya.Hasilnya tetap sama, yaitu
kelenjar getah bening hilang dari tubuhnya.Pembengkakan pada leher
menjadi kempes.
Akhirnya
dokter menyatakan bahwa Yakobus benar-benar sembuh dan operasi tidak
jadi dilakukan.Yakobus dan keluarga sangat bersukacita menerima
kesembuhan dari Tuhan yang menurut ilmu kedokteran, penyakit yang
dideritanya sulit disembuhkan tetapi bagi Tuhan tidak ada yang
mustahil. Sebelas tahun yang silam ia melewati penderitaan ini.
Sungguh besar kasih setia Tuhan pada umatNya yang selalu mengingat,
meyakini dan menyerahkan diri, hati dan hidup kita pada penyertaan
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar